
Perburuan Real Madrid terhadap Ibrahima Konate dari Liverpool menjadi salah satu saga transfer yang paling menarik perhatian di bursa musim panas ini. Klub raksasa Spanyol tersebut, yang dikenal dengan ambisi besar dan manuver transfer cerdas, sedang berupaya keras memperkuat lini pertahanan mereka yang menunjukkan kerapuhan signifikan musim lalu. Statistik kebobolan 84 gol pada musim 2024/2025, yang menyamai rekor terburuk klub dalam sejarah, menjadi alarm keras bagi manajemen dan staf pelatih Los Blancos. Dalam upaya membenahi sektor krusial ini, Konate, bek tengah asal Prancis, dipandang sebagai opsi yang sangat ideal, terutama mengingat kontraknya dengan Liverpool yang hanya tersisa satu tahun.
Situasi kontrak Konate menjadi kunci dalam drama transfer ini. Pemain berusia 25 tahun itu dilaporkan tidak menunjukkan minat untuk memperpanjang masa baktinya di Anfield, sebuah indikasi jelas akan keinginannya mencari tantangan baru atau peluang yang lebih besar. Laporan dari berbagai media terkemuka, termasuk AS di Spanyol, mengemukakan bahwa jika Konate harus meninggalkan Liverpool, satu-satunya tujuan yang ia inginkan adalah Real Madrid. Keinginan sang pemain untuk bergabung dengan klub peraih Liga Champions terbanyak itu tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Madrid dalam negosiasi.
Namun, kendala utama terletak pada perbedaan valuasi yang mencolok antara kedua klub. Liverpool, yang dikenal sebagai negosiator ulung dan tidak mudah melepas aset berharganya, membanderol Ibrahima Konate dengan harga 50 juta euro, atau setara dengan sekitar Rp 950,4 miliar. Harga ini mencerminkan kualitas Konate sebagai bek tengah modern yang kuat secara fisik, cepat, dan memiliki kemampuan distribusi bola yang baik. Di usianya yang relatif muda, ia masih memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi salah satu bek terbaik dunia, menjadikannya investasi jangka panjang yang menarik bagi klub manapun.
Di sisi lain, Real Madrid, dengan strategi transfer yang semakin berhati-hati dan cenderung menunggu peluang ‘gratisan’ atau harga diskon, hanya bersedia mengajukan tawaran di kisaran 20-25 juta euro (sekitar Rp 380,1 miliar hingga Rp 570,2 miliar). Selisih hampir dua kali lipat antara penawaran Madrid dan permintaan Liverpool menciptakan kebuntuan yang signifikan. Madrid, yang sukses besar dengan merekrut pemain bintang seperti David Alaba dan Antonio Rudiger secara gratis setelah kontrak mereka habis, tampaknya siap menerapkan strategi serupa untuk Konate. Jika Liverpool bersikeras dengan harga tinggi, Los Blancos tidak akan ragu untuk menunggu Konate angkat kaki secara gratis pada musim panas tahun depan.
Kerapuhan lini pertahanan Real Madrid musim lalu memang menjadi perhatian utama. Angka 84 gol kebobolan adalah statistik yang mengkhawatirkan bagi klub sekaliber Madrid, yang biasanya dikenal dengan pertahanan kokoh. Cedera yang menimpa bek-bek kunci seperti Eder Militao dan David Alaba, serta usia Nacho Fernandez yang semakin menua, membuat lini belakang mereka tampak rapuh. Meskipun Antonio Rudiger tampil konsisten, ia tidak bisa menopang seluruh beban pertahanan sendirian. Kehadiran Konate, dengan postur tubuh menjulang, kekuatan dalam duel udara, dan kemampuan membaca permainan, diyakini dapat memberikan stabilitas dan kepemimpinan baru di jantung pertahanan Madrid.
Strategi menunggu yang dianut Real Madrid bukan tanpa preseden. Kesuksesan mereka dalam mendatangkan David Alaba dan Antonio Rudiger tanpa biaya transfer, atau potensi besar untuk mendapatkan Trent Alexander-Arnold dari Liverpool dengan cara serupa di masa depan (seperti yang juga disebutkan AS), menunjukkan bahwa Madrid sangat mahir dalam memainkan "permainan menunggu" ini. Bagi Madrid, membayar mahal untuk pemain dengan sisa kontrak satu tahun adalah sesuatu yang ingin mereka hindari, terutama jika ada peluang besar untuk mendapatkannya secara gratis setahun kemudian. Pendekatan ini juga sejalan dengan kebijakan finansial klub untuk menjaga stabilitas dan menghindari pengeluaran berlebihan, terutama di tengah ketatnya regulasi Financial Fair Play.
Liverpool sendiri berada dalam posisi yang sulit. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan Konate yang merupakan pilar penting di lini belakang, terutama setelah kepergian Jurgen Klopp dan kedatangan pelatih baru, Arne Slot, yang mungkin ingin membangun timnya di sekitar pemain-pemain inti. Di sisi lain, kehilangan Konate secara gratis tahun depan tanpa mendapatkan kompensasi apapun adalah skenario yang tidak diinginkan. Ini memaksa Liverpool untuk mempertimbangkan apakah akan menurunkan harga mereka demi mendapatkan sebagian dari nilai investasi mereka, atau mengambil risiko kehilangan Konate tanpa imbalan sama sekali jika ia tetap pada pendiriannya untuk tidak memperpanjang kontrak.
Meskipun Real Madrid telah melakukan langkah-langkah awal untuk memperkuat pertahanan mereka di bursa transfer musim panas ini, kebutuhan akan bek tengah kelas dunia tetap menjadi prioritas. Tiga dari empat pemain baru yang telah didatangkan Madrid adalah bek: Dean Huijsen, Trent Alexander-Arnold (yang dispekulasikan akan didatangkan), dan Alvaro Carreras. Dean Huijsen, bek muda berbakat dari Juventus, diharapkan memberikan kedalaman dan potensi jangka panjang. Trent Alexander-Arnold, jika benar-benar didatangkan, akan mengisi posisi bek kanan dengan kemampuan menyerang yang luar biasa, sementara Alvaro Carreras akan memperkuat posisi bek kiri. Franco Mastantuono, gelandang muda, melengkapi daftar rekrutan awal. Namun, dengan segala rekrutan tersebut, bek tengah murni dengan kualitas dan pengalaman Konate tetap menjadi target utama untuk mengisi kekosongan dan meningkatkan kualitas inti pertahanan.
Jauhnya perbedaan tawaran antara Real Madrid dan Liverpool, seperti yang diungkapkan oleh AS, mengindikasikan bahwa transfer Konate ke Madrid di musim panas ini kemungkinan besar tidak akan terjadi. Real Madrid tampaknya tidak akan "ngoyo" atau terlalu memaksakan diri untuk mendatangkan Ibrahima Konate sekarang. Mereka akan dengan sabar menunggu situasi kontrak Konate hingga musim panas tahun depan, sebuah strategi yang telah terbukti efektif bagi mereka di masa lalu. Ini adalah pertarungan adu kesabaran dan strategi antara dua klub terbesar di Eropa, dengan nasib Ibrahima Konate menjadi taruhannya.
Jika Konate benar-benar menunggu hingga kontraknya berakhir, ia akan memiliki kebebasan penuh untuk memilih klub berikutnya dan bahkan mungkin mendapatkan bonus tanda tangan yang besar. Bagi Real Madrid, skenario ini adalah impian, karena mereka bisa mendapatkan bek berkualitas tinggi tanpa biaya transfer, memungkinkan mereka mengalokasikan dana ke posisi lain atau gaji pemain. Namun, bagi Liverpool, ini akan menjadi kerugian finansial yang signifikan, kehilangan salah satu aset berharga mereka secara cuma-cuma. Saga transfer ini kemungkinan besar akan berlanjut hingga jendela transfer berikutnya, atau bahkan hingga musim depan, menambah daftar panjang drama transfer di dunia sepak bola.
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Liverpool untuk memutuskan apakah mereka bersedia berkompromi dengan harga atau menghadapi risiko kehilangan Konate tanpa mendapatkan keuntungan finansial. Sementara itu, Real Madrid akan terus memantau situasi dengan cermat, siap menerkam jika ada peluang untuk mendapatkan target utama mereka dengan harga yang lebih masuk akal, atau bahkan tanpa biaya sama sekali. Perburuan Ibrahima Konate ini bukan sekadar tentang seorang pemain, melainkan juga tentang filosofi transfer, strategi negosiasi, dan pertarungan kekuatan antara dua klub elite di pentas sepak bola Eropa. Lini pertahanan Real Madrid adalah fokus utama, dan Konate adalah nama yang paling diinginkan untuk memperkuatnya.
