Samsung Galaxy Z Fold 7: Pengorbanan S Pen Demi Desain Ultra-Ramping dan Ringan.

Samsung Galaxy Z Fold 7: Pengorbanan S Pen Demi Desain Ultra-Ramping dan Ringan.

Samsung Galaxy Z Fold 7 telah resmi diperkenalkan, menandai era baru dalam desain ponsel lipat dengan fokus utama pada dimensi yang lebih tipis dan bobot yang lebih ringan. Namun, untuk mencapai terobosan desain ini, Samsung mengambil keputusan berani yang mungkin mengejutkan sebagian penggemar setianya: meniadakan dukungan untuk S Pen. Langkah strategis ini mengukuhkan prioritas Samsung dalam menawarkan pengalaman ponsel lipat yang semakin mendekati bentuk ponsel konvensional, meski harus mengorbankan fitur produktivitas yang telah menjadi ciri khas seri Fold dalam beberapa generasi terakhir.

Verry Oktavianus Wijaya, Head of Part MX Category Samsung Electronics Indonesia, secara eksplisit mengonfirmasi absennya dukungan S Pen pada Galaxy Z Fold 7. Penjelasan yang diberikan oleh Verry menyoroti filosofi desain yang mendasari keputusan ini, yakni untuk memenuhi kebutuhan segmen pengguna yang mengutamakan portabilitas dan estetika ramping. "Berdasarkan data usage, sama seperti (Galaxy) S21 pada saat S21 Ultra launching S Pen-nya itu detachable, terpisah. Penggunaan S Pen itu sangat kecil sekali di bawah dari 3% secara global," ujar Verry dalam sebuah briefing Galaxy Unpacked yang diselenggarakan di Jakarta. Data statistik ini menjadi landasan utama bagi Samsung dalam mengevaluasi relevansi fitur S Pen pada seri Fold, yang pada akhirnya mengarah pada kesimpulan bahwa manfaatnya tidak sebanding dengan kompromi desain yang harus diambil.

Verry lebih lanjut menjelaskan tantangan teknis di balik integrasi S Pen dalam perangkat yang sangat tipis. "Sehingga untuk membuat produk yang sangat tipis dan sangat ringan PR-nya adalah satu, kalau mau ada S Pen, S Pen harus jadi satu bagian dari bodi tidak detachable. Karena kalau detachable penggunaannya sangat kecil," imbuhnya. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa penempatan S Pen secara internal, mirip dengan seri Galaxy S Ultra, akan memerlukan ruang tambahan yang secara langsung bertentangan dengan tujuan desain ultra-ramping. Desain S Pen untuk Galaxy Z Fold selama ini memang berbeda dengan seri Galaxy S Ultra. Alih-alih memiliki slot penyimpanan terintegrasi di dalam bodi perangkat, S Pen untuk Galaxy Z Fold dijual terpisah dan memerlukan casing khusus untuk penyimpanannya. Kondisi ini secara tidak langsung turut memengaruhi tingkat adopsi dan kenyamanan pengguna dalam membawa serta S Pen mereka, yang pada gilirannya tercermin dalam statistik penggunaan yang rendah.

Keputusan untuk menghilangkan dukungan S Pen pada Galaxy Z Fold 7 bukanlah hal yang sepenuhnya mengejutkan, mengingat Samsung telah memberikan sinyal awal melalui Galaxy Z Fold Special Edition yang diluncurkan di China dan Korea Selatan tahun lalu, yang juga tanpa dukungan S Pen. Ini mengindikasikan bahwa Samsung telah bereksperimen dengan model tanpa S Pen di pasar-pasar tertentu sebelum menerapkannya secara global. Salah satu alasan teknis utama di balik penghilangan S Pen adalah untuk menghilangkan komponen digitizer. Digitizer adalah lapisan khusus di bawah layar yang memungkinkan interaksi dengan stylus aktif seperti S Pen. Menghapus digitizer tidak hanya mengurangi ketebalan perangkat tetapi juga membebaskan ruang internal yang dapat dialokasikan untuk komponen lain atau, dalam kasus Galaxy Z Fold 7, untuk memperkuat durabilitas layar. Dengan absennya digitizer, Samsung dapat menggunakan Ultra-Thin Glass (UTG) yang lebih tebal dan tangguh, yang pada gilirannya meningkatkan ketahanan layar lipat terhadap goresan dan tekanan, sebuah peningkatan krusial untuk perangkat lipat.

Secara dimensi, Galaxy Z Fold 7 menetapkan standar baru. Perangkat ini memiliki ketebalan hanya 8,9mm dalam keadaan dilipat dan 4,2mm dalam posisi dibuka. Ini menjadikannya ponsel layar lipat model buku paling tipis yang pernah dirilis oleh Samsung, melampaui pendahulunya dan bahkan beberapa kompetitor di pasar. Bobotnya pun sangat ringan, hanya 215 gram, 3 gram lebih ringan dibandingkan Galaxy S25 Ultra yang tidak memiliki desain lipat. Sebagai perbandingan, Galaxy Z Fold 6 memiliki ketebalan 13,4mm saat dilipat dan 6,1mm saat dibuka, serta bobot 253 gram. Peningkatan signifikan dalam hal ketipisan dan bobot ini adalah hasil dari rekayasa ulang menyeluruh pada desain engsel, penempatan komponen internal, dan pemilihan material.

Perbandingan dengan pesaing juga menunjukkan posisi unggul Galaxy Z Fold 7 dalam hal desain. Honor Magic V2, yang sebelumnya dikenal sebagai ponsel lipat tertipis, memiliki ketebalan 9,9mm saat dilipat dan 4,7mm saat dibuka, dengan bobot 231 gram. Xiaomi Mix Fold 3 memiliki ketebalan 10,96mm saat dilipat dan 5,26mm saat dibuka, dengan bobot 255 gram. Sementara itu, OnePlus Open memiliki ketebalan 11,7mm saat dilipat dan 5,8mm saat dibuka, dengan bobot 239 gram. Angka-angka ini menegaskan bahwa Galaxy Z Fold 7 tidak hanya tipis untuk standar Samsung, tetapi juga menjadi salah satu yang paling ramping dan ringan di seluruh pasar ponsel lipat global.

Bagi pengguna yang masih menginginkan pengalaman S Pen, Verry menyarankan untuk memilih Galaxy S25 Ultra, yang memang dirancang sebagai perangkat produktivitas unggulan dengan S Pen terintegrasi. Ini juga menunjukkan strategi segmentasi produk Samsung yang lebih jelas: seri Galaxy S Ultra untuk produktivitas maksimal dengan S Pen, sementara seri Galaxy Z Fold difokuskan pada inovasi desain, portabilitas, dan pengalaman layar besar yang imersif. Meskipun S Pen khusus Galaxy S24 atau S Pen Pro tidak dapat digunakan pada Galaxy Z Fold 7 karena absennya digitizer, pengguna masih memiliki opsi untuk menggunakan stylus universal yang memiliki ujung "empuk" atau karet. Stylus jenis ini bekerja pada semua layar sentuh kapasitif, meskipun tentu saja tidak akan menawarkan fitur canggih atau presisi seperti S Pen.

Keputusan Samsung untuk memprioritaskan desain tipis dan ringan di atas dukungan S Pen mencerminkan evolusi pasar ponsel lipat. Konsumen semakin menuntut perangkat lipat yang tidak hanya inovatif tetapi juga praktis untuk dibawa sehari-hari, menyerupai ponsel bar biasa dalam hal ketipisan dan bobot. Dengan menghilangkan S Pen, Samsung mengambil risiko kehilangan sebagian kecil basis pengguna yang sangat bergantung pada fitur tersebut, tetapi di sisi lain, mereka membuka peluang untuk menarik segmen pasar yang lebih luas yang mungkin sebelumnya enggan beralih ke ponsel lipat karena ukurannya yang tebal dan berat. Galaxy Z Fold 7 adalah bukti komitmen Samsung untuk mendorong batas-batas desain ponsel lipat, menawarkan perangkat yang lebih ramping, lebih ringan, dan lebih tahan lama, bahkan jika itu berarti harus membuat pengorbanan pada fitur yang telah lama menjadi ikon.

Samsung Galaxy Z Fold 7: Pengorbanan S Pen Demi Desain Ultra-Ramping dan Ringan.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *