
Dunia fotografi dan videografi mirrorless full-frame senantiasa mencari inovasi yang mampu menghadirkan kombinasi sempurna antara performa optik, portabilitas, dan fitur yang relevan. Di tengah pencarian itu, muncul sebuah lensa zoom ultra-wide yang menarik perhatian: 14-24mm f/2.8, hasil kolaborasi dua raksasa optik dari benua berbeda, Leading Korea (LK) Samyang dan Schneider-Kreuznach dari Jerman. Lensa ini bukan sekadar tambahan di pasar, melainkan sebuah pernyataan bahwa lensa ultra-wide bukaan lebar yang tangguh tidak harus selalu berukuran bongsor dan membebani.
Kolaborasi antara LK Samyang dan Schneider-Kreuznach adalah perpaduan kekuatan yang strategis. LK Samyang, perusahaan optik asal Korea Selatan, telah lama dikenal sebagai produsen lensa-lensa fix berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif untuk berbagai sistem kamera, termasuk DSLR, mirrorless, dan sinema. Reputasinya dibangun atas kemampuan menghadirkan performa optik yang solid. Di sisi lain, Schneider-Kreuznach, sebuah institusi optik asal Jerman yang telah berdiri sejak tahun 1911, memiliki warisan panjang dalam presisi dan inovasi, khususnya dalam pembuatan lensa sinema kelas atas dan lensa untuk kamera medium format yang menuntut ketajaman dan akurasi luar biasa. Perpaduan keahlian Samyang dalam desain yang efisien dan produksi massal dengan pengalaman Schneider-Kreuznach dalam rekayasa optik presisi tinggi telah menghasilkan lensa yang secara fundamental mengubah ekspektasi terhadap lensa ultra-wide zoom.
Salah satu fitur paling menonjol dari lensa 14-24mm f/2.8 ini adalah ukurannya yang sangat ringkas. Dengan panjang hanya 8,88 cm dan berat 445 gram, lensa ini jauh lebih kecil dan ringan dibandingkan banyak lensa zoom ultra-wide lain di kelasnya, bahkan seringkali lebih pendek dari lensa 16-35mm pada umumnya. Dimensi yang mungil ini menjadi keuntungan besar bagi para fotografer dan videografer yang sering bepergian atau membutuhkan setup yang ringan dan praktis di lapangan. Portabilitas ini tidak mengorbankan performa, sebab lensa ini tetap mempertahankan bukaan maksimum konstan f/2.8 di seluruh rentang fokal 14-24mm. Bukaan f/2.8 yang lebar ini sangat krusial untuk fotografi dalam kondisi cahaya redup, memungkinkan kecepatan rana yang lebih cepat atau ISO yang lebih rendah, serta memberikan kemampuan untuk mengisolasi subjek dengan latar belakang yang buram, meskipun ini adalah lensa ultra-wide.
Desain fisik lensa ini mencerminkan identitas kolaboratifnya, dengan dominasi warna hitam yang elegan dihiasi list perak dan biru, melambangkan perpaduan teknologi Korea dan Jerman. Kontrol fisiknya dirancang dengan baik: terdapat tuas untuk beralih antara mode autofokus (AF) dan manual fokus (MF), tombol fokus lock yang berguna, serta ring manual fokus dan ring zoom. Uniknya, tekstur karet pada kedua ring tersebut dibuat berbeda, memberikan sentuhan ergonomis yang intuitif bagi pengguna. Selain itu, sebuah port USB terintegrasi pada bodi lensa, memungkinkan pembaruan firmware yang mudah dan praktis di masa mendatang, sebuah fitur modern yang sangat dihargai. Namun, satu hal yang mungkin menjadi kekurangan bagi sebagian pengguna adalah absennya aperture ring pada lensa ini, yang berarti pengaturan bukaan harus dilakukan melalui bodi kamera.
Pengalaman langsung menggunakan lensa ini sangat mengesankan, terutama dalam hal portabilitas. Sebagai lensa zoom ultrawide dengan bukaan f/2.8, bobot 445 gram terasa luar biasa ringan. Kemudahan membawa dan kenyamanan saat memotret menjadi nilai tambah yang signifikan, memungkinkan fotografer untuk lebih leluasa bereksplorasi tanpa terbebani perlengkapan yang berat.
Fitur paling revolusioner dari lensa ini, terutama untuk lensa ultra-wide 14mm, adalah kemampuannya untuk memasang filter secara langsung melalui ulir filter berukuran 77mm. Ini adalah terobosan besar. Umumnya, lensa ultra-wide dengan fokal di bawah 16mm memiliki elemen depan yang cembung (bulbous) sehingga tidak memungkinkan pemasangan filter standar tanpa adaptor khusus yang berukuran sangat besar, tidak praktis, dan seringkali mahal. Dengan adanya ulir filter 77mm ini, fotografer dapat dengan mudah menggunakan filter polarisasi, ND, atau filter lainnya tanpa kerumitan adaptor tambahan, menjaga setup tetap ringkas dan efisien. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa saat memotret pada fokal 14mm, penggunaan filter yang terlalu tebal atau penumpukan beberapa filter dapat menyebabkan vignetting yang terlihat di tepi-tepi foto. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih filter dengan profil tipis (slim filter) untuk hasil terbaik.
Saat digunakan, lensa ini sedikit memanjang ketika diatur ke jarak fokal 14mm, dan mencapai dimensi terpendeknya pada fokal 24mm. Lens hood berbentuk bunga, yang efektif mengurangi flare dari sumber cahaya samping, sudah termasuk dalam paket pembelian.
Kinerja autofokus lensa ini, ketika diuji dengan kamera Sony A7R V, menunjukkan respons yang sangat mulus dan andal baik untuk fotografi maupun videografi. Sistem deteksi subjek kamera, seperti deteksi wajah dan mata, bekerja dengan sangat baik, memastikan fokus yang cepat dan akurat pada subjek bergerak. Selain itu, "focus breathing" atau perubahan sudut pandang saat fokus bergeser, sangat terkendali pada lensa ini. Minimnya focus breathing menjadikan lensa ini pilihan yang sangat ideal untuk perekaman video, di mana perubahan komposisi akibat pergeseran fokus dapat sangat mengganggu.
Dari segi kualitas gambar, Samyang-Schneider-Kreuznach 14-24mm f/2.8 menggunakan konfigurasi optik yang kompleks dengan 15 elemen dalam 11 grup. Struktur optik yang canggih ini berkontribusi pada ketajaman gambar yang luar biasa di berbagai pengaturan bukaan. Lensa ini terbukti mampu menghasilkan detail yang sangat tajam, bahkan untuk kamera beresolusi tinggi seperti Sony A7R V dengan sensor 61 megapiksel. Meskipun ada sedikit penurunan ketajaman di bagian ujung-ujung bingkai, performanya secara keseluruhan masih sangat baik dan dapat diterima untuk penggunaan profesional.
Dalam pengalaman di lapangan, kemampuan lensa ini untuk mencapai fokal 14mm sangat bermanfaat. Misalnya, saat memotret air terjun atau pemandangan alam lainnya, fokal 14mm memungkinkan fotografer untuk menangkap perspektif yang jauh lebih dramatis dan imersif, serta memberikan keleluasaan untuk menempatkan kamera di posisi yang mungkin sulit dijangkau dengan lensa fokal yang lebih sempit. Ini membuka kemungkinan komposisi yang lebih kreatif dan dinamis.
Namun, seperti halnya setiap lensa, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Kekurangan yang paling menonjol dari lensa ini adalah kerentanannya terhadap flare dan ghosting saat memotret dengan cahaya backlight yang kuat atau langsung menghadap sumber cahaya. Flare dan ghosting dapat muncul secara liar, sulit dikendalikan, dan berpotensi sangat mengganggu hasil akhir. Untuk meminimalkan efek ini, sangat penting bagi pengguna untuk berhati-hati dalam komposisi, memilih sudut pengambilan gambar yang tepat, dan memanfaatkan lens hood semaksimal mungkin. Selain itu, pada fokal 14mm, vignetting (penggelapan di sudut-sudut gambar) dan distorsi optik dapat lebih terasa, meskipun seringkali dapat dikoreksi dengan mudah dalam perangkat lunak pasca-pemrosesan.
Bukaan konstan f/2.8 yang lebar adalah aset berharga, tidak hanya untuk kondisi cahaya redup tetapi juga untuk berbagai jenis fotografi dan videografi. Kemampuan lensa untuk memotret jarak dekat atau close-up juga sangat baik, dengan jarak fokus minimum sekitar 18 cm dari sensor gambar kamera. Ini memungkinkan eksplorasi perspektif unik di mana subjek dekat diperbesar secara dramatis sementara latar belakang tetap lebar, memberikan konteks yang kaya.
Mengenai kualitas bokeh atau blur latar belakang, lensa ultra-wide umumnya tidak dikenal karena bokehnya yang mulus atau menonjol. Namun, Samyang-Schneider-Kreuznach 14-24mm f/2.8 mengejutkan dalam aspek ini. Ketika memotret dari jarak yang relatif dekat, bokeh yang dihasilkan sangat baik dan mulus, bahkan terasa lebih halus dibandingkan kebanyakan lensa ultra-wide lainnya. Ini menambah dimensi kreatif bagi fotografer yang ingin sedikit mengisolasi subjeknya bahkan dengan sudut pandang yang sangat lebar.
Selain untuk fotografi pemandangan dan arsitektur, bukaan besar dan perspektif unik lensa ini juga cocok untuk aplikasi lain yang tidak biasa, seperti potret. Dengan memanfaatkan distorsi perspektif yang alami dari lensa ultra-wide, bagian tubuh yang dekat dengan kamera akan tampak lebih besar dan menonjol, sementara latar belakang yang lebar dapat memberikan konteks atau suasana yang kuat pada potret tersebut. Ini memungkinkan terciptanya potret yang artistik dan bercerita.
Kesimpulan
Lensa Samyang-Schneider-Kreuznach 14-24mm f/2.8 adalah tawaran yang sangat menarik bagi fotografer dan videografer yang memiliki minat khusus pada lensa lebar. Lensa ini memecah stigma bahwa lensa ultra-wide zoom dengan bukaan lebar haruslah besar dan berat. Kolaborasi teknologi antara dua perusahaan optik terkemuka ini berhasil membuktikan bahwa lensa ultra-wide zoom dapat dibuat sangat ringkas dan portabel tanpa mengorbankan bukaan yang besar.
Memang, ada beberapa kompromi yang harus diterima, seperti kecenderungan vignetting dan distorsi yang lebih terasa pada fokal 14mm, serta masalah flare dan ghosting yang dapat sangat mengganggu dalam kondisi cahaya tertentu. Namun, bagi banyak pengguna, pengorbanan ini terasa sangat sepadan dengan keuntungan yang didapatkan: lensa yang praktis, portabel, dengan bukaan cepat, dan kemampuan untuk menggunakan filter standar. Kemampuan ini secara signifikan meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan dalam berkarya. Lensa ini tidak hanya alat, melainkan inspirasi yang pasti akan mendorong fotografer dan videografer untuk lebih bersemangat mengeksplorasi perspektif unik dan menciptakan karya yang lebih dramatis dan imersif. Ini adalah pilihan yang solid bagi mereka yang mencari kombinasi unik antara performa, ukuran, dan fungsionalitas di segmen lensa ultra-wide zoom.
