Sean Gelael dan United Autosports 95 Bertekad Akhiri Periode Paceklik Poin di 6 Hours of Sao Paulo

Sean Gelael dan United Autosports 95 Bertekad Akhiri Periode Paceklik Poin di 6 Hours of Sao Paulo

Sao Paulo menjadi panggung krusial bagi pembalap kebanggaan Indonesia, Sean Gelael, dan tim barunya, United Autosports 95. Setelah dua balapan terakhir yang penuh tantangan dan berakhir tanpa poin di Spa-Francorchamps dan Le Mans, tim ini bertekad bulat untuk membalikkan keadaan dan mengakhiri periode paceklik poin mereka di Sirkuit Interlagos, pada ajang 6 Hours of Sao Paulo yang akan digelar Minggu (13/7/2025) malam WIB. Tekad ini bukan sekadar ambisi, melainkan sebuah keharusan untuk kembali ke jalur persaingan di klasemen FIA World Endurance Championship (WEC) 2025.

Perjalanan United Autosports 95 di awal musim ini jauh dari kata mulus. Kegagalan finis di dua seri sebelumnya, yakni 6 Hours of Spa-Francorchamps dan balapan legendaris 24 Hours of Le Mans, telah menjatuhkan mereka ke posisi ke-17 dalam klasemen LMGT3 FIA WEC 2025, dengan hanya mengumpulkan 17 poin. Kondisi ini tentu menjadi beban tersendiri bagi tim yang memiliki reputasi kuat di dunia balap ketahanan, dan khususnya bagi Sean Gelael yang baru bergabung dengan skuad ini di kelas LMGT3.

Insiden di Spa menjadi pukulan pertama yang tidak terduga. Saat itu, mobil McLaren 720S GT3 bernomor 95 yang dikemudikan oleh salah satu pembalap tim, harus menerima benturan keras akibat kecelakaan yang melibatkan pembalap lain. Tabrakan tersebut membuat mobil mengalami kerusakan signifikan yang memaksa mereka untuk tidak dapat melanjutkan balapan hingga finis. Sebuah insiden balap yang lumrah terjadi, namun dampaknya langsung terasa pada perolehan poin dan moral tim.

Tak berhenti di situ, nasib buruk kembali menghampiri United Autosports 95 di balapan paling prestisius, 24 Hours of Le Mans. Kali ini, bukan karena tabrakan, melainkan masalah teknis yang misterius dan tiba-tiba memaksa mobil McLaren 720S GT3 mereka menepi dan berhenti seketika di tengah lintasan. Kegagalan di Le Mans ini terasa lebih pahit mengingat status balapan tersebut sebagai puncak kalender WEC, di mana setiap tim menginvestasikan upaya dan sumber daya yang sangat besar untuk meraih hasil terbaik. Dua kali DNF (Did Not Finish) berturut-turut tentu bukan permulaan yang ideal atau yang diinginkan Sean bersama tim barunya.

Oleh karena itu, balapan 6 Hours of Sao Paulo di Sirkuit Interlagos menjadi sangat vital. Bagi Sean Gelael, Marino Sato, dan Darren Leung, tiga pembalap yang akan bergantian mengendalikan McLaren 720S GT3, Interlagos adalah kesempatan emas untuk melampiaskan kekecewaan dan membuktikan potensi sesungguhnya dari tim United Autosports 95. Sirkuit yang terletak di Sao Paulo, Brasil, ini diharapkan menjadi titik balik yang positif, tempat di mana mereka bisa kembali menunjukkan kecepatan, ketahanan, dan strategi yang tepat untuk meraih poin.

Menariknya, Sean Gelael memiliki jejak rekam yang mengesankan setiap kali balapan WEC digelar di Benua Amerika, baik itu di Amerika Serikat maupun Brasil. Performa impresifnya di sirkuit-sirkuit ini bukan sekadar kebetulan, melainkan hasil dari adaptasi yang baik terhadap karakteristik lintasan dan kondisi balapan di wilayah tersebut. Sejak pertama kali berlaga di WEC, Sean selalu berhasil meraih poin di balapan-balapan yang diselenggarakan di benua ini, sebuah statistik yang memberinya kepercayaan diri ekstra jelang 6 Hours of Sao Paulo.

Pada musim 2022, saat masih berkompetisi di kelas LMP2, Sean Gelael berhasil meraih podium runner-up yang gemilang pada ajang 1000 Miles of Sebring. Bersama rekan setimnya saat itu, Rene Rast dan Robin Frijns, mereka menampilkan performa yang solid dan konsisten, mengamankan posisi kedua di salah satu balapan ketahanan paling menantang di kalender WEC. Prestasi ini menunjukkan kemampuannya bersaing di level tertinggi dan mengelola balapan panjang dengan baik.

Setahun berikutnya, di tempat yang sama, 1000 Miles of Sebring 2023, Sean yang kala itu bergabung dengan tim WRT 31, kembali menunjukkan konsistensinya. Meskipun tidak meraih podium, ia berhasil finis di posisi ke-7, yang cukup untuk mengamankan poin penting bagi timnya. Konsistensi meraih poin di Sebring, sebuah sirkuit yang dikenal dengan permukaannya yang kasar dan menuntut fisik, semakin menegaskan kemampuannya di balapan ketahanan Amerika.

Lebih lanjut, pada musim lalu (2023), saat ia sudah beralih ke kelas LMGT3 dan juga bersama WRT 31, Sean Gelael kembali mencatatkan hasil positif di dua seri Amerika. Di balapan Brasil, ia berhasil finis di posisi ke-10, mengamankan satu poin. Tak lama berselang, di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Amerika Serikat, Sean dan timnya menunjukkan performa yang lebih baik dengan finis di posisi ke-5. Jejak rekam ini memberikan harapan besar bahwa Interlagos, sebagai bagian dari benua yang selalu membawa keberuntungan baginya, akan menjadi titik balik yang ditunggu-tunggu.

Tak hanya Sean Gelael, tim United Autosports 95 sendiri juga memiliki kenangan manis di Interlagos. Balapan di sirkuit ini tahun lalu menjadi titik balik yang krusial bagi mereka. Setelah periode yang kurang memuaskan, United Autosports 95 berhasil naik podium dengan finis di posisi ke-3 di Interlagos. Podium ini menjadi pemicu momentum positif yang berlanjut. Setelah itu, mereka konsisten meraih angka di setiap seri balapan hingga seri terakhir di Bahrain, menunjukkan bahwa Interlagos adalah sirkuit yang cocok dengan karakteristik mobil dan strategi tim mereka. Kombinasi rekam jejak pribadi Sean dan performa tim di Interlagos menciptakan optimisme yang kuat.

"Race week selalu menantang, terutama untuk bounce back dari rentetan hasil tak sesuai harapan pada balapan sebelumnya," ujar Sean Gelael dalam rilis kepada awak media. Pernyataan ini mencerminkan tantangan mental dan fisik yang dihadapi oleh seorang pembalap setelah mengalami kegagalan. Namun, di balik tantangan itu, tersimpan semangat untuk bangkit dan menunjukkan performa terbaik. Sean, bersama Marino Sato dan Darren Leung, akan bekerja keras untuk memastikan McLaren 720S GT3 mereka siap tempur dan mampu bersaing di barisan depan.

Sirkuit Autódromo José Carlos Pace, yang lebih dikenal dengan nama Interlagos, adalah salah satu sirkuit paling ikonik dan menantang di kalender balap dunia. Dengan panjang lintasan 4.309 kilometer, sirkuit ini dikenal dengan karakteristiknya yang unik, termasuk tikungan "S do Senna" yang legendaris, bagian menanjak yang panjang menuju garis start/finis, dan variasi elevasi yang signifikan. Layout yang mengalir dan teknis ini menuntut presisi tinggi dari pembalap dan pengaturan mobil yang optimal. Balapan di Interlagos selalu menjanjikan drama dan persaingan ketat, terutama dalam format balapan ketahanan 6 jam di mana strategi pit stop, pengelolaan ban, dan pergantian pembalap menjadi faktor penentu.

Kelas LMGT3 sendiri merupakan salah satu yang paling kompetitif di FIA WEC, diisi oleh berbagai pabrikan mobil sport terkemuka dunia seperti Ferrari, Porsche, Aston Martin, Corvette, Ford, BMW, Lexus, dan tentu saja McLaren. Persaingan ketat antar merek dan tim membuat setiap poin sangat berharga. Untuk United Autosports 95, mengakhiri paceklik poin di Sao Paulo tidak hanya akan meningkatkan posisi mereka di klasemen, tetapi juga mengembalikan kepercayaan diri tim dan menegaskan bahwa mereka adalah penantang serius di kelas ini.

Balapan ketahanan 6 jam di Sao Paulo sendiri menuntut lebih dari sekadar kecepatan. Ini adalah ujian ketahanan, strategi, dan kerja sama tim. Pengelolaan ban, konsumsi bahan bakar, efisiensi pit stop, serta transisi antar pembalap yang mulus menjadi kunci sukses. Dengan pengalaman Sean di balapan ketahanan dan rekam jejak United Autosports di Interlagos, semua elemen ini diharapkan dapat bersinergi untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Untuk para penggemar balap di Indonesia, kesempatan untuk menyaksikan perjuangan Sean Gelael dan United Autosports 95 secara langsung sangat terbuka. Balapan 6 Hours of Sao Paulo dapat disaksikan secara langsung melalui situs resmi www.gelaelized.com, mulai Minggu (13/7) pukul 21.30 WIB. Ini adalah kesempatan emas untuk memberikan dukungan penuh kepada Sean dan timnya saat mereka berjuang untuk kembali ke jalur kemenangan.

Berikut adalah jadwal lengkap 6 Hours of Sao Paulo yang perlu dicatat oleh para penggemar:

Jadwal 6 Hours of Sao Paulo

  • Jumat, 11 Juli:

    • 21.00 – 22.30 WIB: Free Practice 1. Sesi latihan bebas pertama ini menjadi kesempatan awal bagi tim untuk menguji coba setelan mobil, memahami karakteristik lintasan, dan mengumpulkan data awal yang penting untuk balapan.
  • Sabtu, 12 Juli:

    • 01.45 – 03.15 WIB: Free Practice 2. Latihan bebas kedua, seringkali dilakukan dalam kondisi yang lebih mendekati balapan, memungkinkan tim untuk menyempurnakan setelan dan mencoba strategi ban yang berbeda.
    • 20.10 – 21.10 WIB: Free Practice 3. Sesi latihan bebas terakhir ini sangat krusial untuk validasi akhir setelan mobil sebelum memasuki sesi kualifikasi.
  • Minggu, 13 Juli:

    • 00.45 – 00.57 WIB: Qualifying LMGT3. Sesi kualifikasi singkat ini akan menentukan posisi start untuk balapan utama. Setiap tim akan berusaha mencatatkan waktu tercepat untuk mendapatkan posisi terbaik.
    • 01.05 – 01.15 WIB: Hyperpole LMGT3. Sepuluh pembalap tercepat dari sesi kualifikasi akan berjuang lagi dalam sesi Hyperpole yang lebih intens untuk memperebutkan posisi terdepan. Ini adalah momen krusial untuk mengamankan posisi start terbaik.
    • 21.30 WIB: Race 6 Hours of Sao Paulo. Puncak dari akhir pekan balap, balapan ketahanan selama enam jam yang akan menguji kecepatan, strategi, dan ketahanan tim serta pembalap.

Dengan persiapan matang, dukungan penggemar, dan rekam jejak positif di Benua Amerika, Sean Gelael dan United Autosports 95 siap menghadapi tantangan di Interlagos. Harapan besar tersemat di pundak mereka untuk mengakhiri periode sulit ini dan kembali menunjukkan performa terbaik di kancah balap ketahanan dunia.

Sean Gelael dan United Autosports 95 Bertekad Akhiri Periode Paceklik Poin di 6 Hours of Sao Paulo

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *