
Santa Fe Owners Community Indonesia (SOCI), sebuah wadah komunitas bagi para pemilik kendaraan Hyundai Santa Fe di seluruh Nusantara, kembali menorehkan jejak petualangan yang tak terlupakan melalui agenda touring akbar bertajuk ‘Discover South Coast of Java’. Kegiatan ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah manifestasi dari komitmen SOCI untuk mempererat tali silaturahmi antaranggota, membangun kekompakan tim yang solid, serta menunjukkan eksistensi komunitas sebagai salah satu entitas otomotif yang aktif dan bertanggung jawab di Indonesia. Mengusung filosofi utama SOCI: Sharing, Caring, Touring, ekspedisi kali ini berfokus pada eksplorasi jalur lintas Selatan Jawa yang memukau, membentang dari ujung barat hingga timur pulau, dilaksanakan secara maraton dari tanggal 24 Juni hingga 1 Juli 2025. Perjalanan epik ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan SOCI dalam menaklukkan medan menantang di pulau Sulawesi pada momen pergantian tahun sebelumnya, menunjukkan ambisi dan semangat petualangan yang tak pernah padam.
Andre Bongso, Ketua Umum SOCI, mengungkapkan antusiasmenya terhadap touring berskala besar ini. "Pada kesempatan sebelumnya, SOCI sudah beberapa kali mengadakan touring jarak pendek, dengan rute menyusuri jalur selatan Jawa, dari Pangandaran menuju Banten. Namun, baru kali pertama ini, kami menggelar touring penuh yang benar-benar menyusuri jalur selatan dari ujung barat menuju ujung timur pulau Jawa," jelas Andre. Pernyataan ini menegaskan bahwa ‘Discover South Coast of Java’ adalah sebuah pencapaian milestone bagi komunitas, sebuah tantangan baru yang siap dihadapi dengan semangat kebersamaan. Rute yang dipilih tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang eksotis, tetapi juga menguji ketahanan fisik dan mental para peserta serta performa kendaraan mereka.
Perjalanan ‘Discover South Coast of Java’ secara resmi dimulai dari titik paling ujung barat pulau Jawa, yakni Rangkas Bitung, ibu kota Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dari sana, rombongan SOCI memulai petualangan mereka, menyusuri belasan kota dan kabupaten di sepanjang garis pantai selatan Jawa yang terkenal dengan keindahan alamnya yang masih perawan dan menantang. Setiap pemberhentian dirancang untuk memberikan pengalaman maksimal, menggabungkan eksplorasi keindahan alam dengan interaksi sosial antarpeserta. Beberapa spot ikonik yang disinggahi dan dieksplorasi potensinya antara lain Ciletuh dan Pangandaran di Jawa Barat – dua destinasi dengan lanskap geologi dan pantai yang memukau. Di Ciletuh, para peserta berkesempatan menyaksikan keajaiban geologi UNESCO Global Geopark yang menawarkan air terjun, bukit, dan pantai yang memesona. Sementara di Pangandaran, mereka menikmati suasana pantai yang lebih ramai namun tetap menyimpan pesona tersendiri.
Baca Juga:
- Skandal Flyover 90 Derajat India: Insinyur Dipecat, Desain Maut Jadi Sorotan Nasional
- Diogo Jota, Bintang Liverpool dan Timnas Portugal, Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Mobil Tragis di Spanyol, Dunia Sepak Bola Berduka
- Mitsubishi Xpander GLS M/T Termurah: Analisis Lengkap Harga, Skema Kredit, dan Fitur untuk Keluarga Modern
- Suzuki GSX-8T dan GSX-8TT Resmi Meluncur, Moge Retro Gahar Bermesin Modern!
- Kemenhub Tegaskan Kenaikan Tarif Ojol Masih dalam Kajian Mendalam: Menyeimbangkan Kesejahteraan Mitra dan Keterjangkauan Pengguna
Perjalanan berlanjut ke Kulonprogo, DI Yogyakarta, sebuah wilayah yang dikenal dengan perbukitan Menoreh dan garis pantainya yang indah, menjadi lokasi persinggahan penting. Kemudian, rombongan bergerak menuju Prigi di Trenggalek, Jawa Timur, sebuah kota pesisir dengan pelabuhan ikan yang ramai dan pantai yang tenang. Destinasi selanjutnya adalah Pronojiwo di Lumajang, Jawa Timur, sebuah daerah yang menawarkan pemandangan alam pegunungan yang dramatis, tak jauh dari Gunung Semeru. Akhirnya, seluruh rombongan touring tiba dengan selamat di Banyuwangi, kota paling ujung timur pulau Jawa, yang dikenal sebagai ‘Sunrise of Java’ dengan kekayaan budaya dan alamnya yang luar biasa, menandai berakhirnya petualangan panjang ini.
Selain menantang diri dalam touring yang panjang dan menantang, para peserta SOCI Discover South Coast of Java juga memiliki kesempatan istimewa untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan anggota SOCI lainnya dari berbagai penjuru Indonesia. Kesempatan emas ini terwujud pada tanggal 28 Juni 2025, ketika komunitas ini menggelar Jambore Nasional ke-3 di Kulonprogo, DI Yogyakarta. Jambore ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan, sebuah perayaan kebersamaan yang memperkuat ikatan antaranggota. Total sebanyak 60 member SOCI dari seluruh Indonesia, yang mewakili beragam latar belakang dan korwil, ikut hadir pada jambore kali ini, menciptakan suasana kekeluargaan yang kental dan penuh kehangatan.
Acara Jambore Nasional ke-3 ini semakin istimewa dengan kehadiran perwakilan dari prinsipal, Bapak Tri Kurnia Atmojo dari Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Kehadiran HMID menunjukkan dukungan penuh mereka terhadap komunitas penggunanya, sekaligus menjadi jembatan komunikasi yang erat antara produsen dan konsumen. Tak hanya itu, Jambore ini juga dihadiri oleh perwakilan dari komunitas otomotif lain, memperluas jaringan silaturahmi antarpecinta otomotif di Indonesia. Turut hadir Om Hari Suwondo dan Tante Bayu dari Stargazer Indonesia Community (Gazerity), Om Bagus Aryo Saputro dan Om Hendri Istiyana dari komunitas Accenter – Hyundai Accent Series Club Indonesia (HASCI), Om Senam dari komunitas Atoz Club Indonesia (ACI), serta Om Rochmat Hajiantoko dan Om Rizky Trido Saputro dari pihak bengkel Setiawan Motor. Kehadiran berbagai komunitas ini menunjukkan semangat kolaborasi dan persaudaraan yang melampaui batasan merek kendaraan.
Kemeriahan acara gala dinner yang menjadi bagian dari Jambore Nasional semakin bertambah dengan berbagai hiburan yang disajikan. Penampilan stand-up comedy berhasil memecah tawa dan mencairkan suasana, menciptakan momen-momen santai yang penuh keceriaan. Undian hadiah (door prize) dengan berbagai hadiah menarik menambah semangat dan kegembiraan peserta, di mana setiap orang berkesempatan membawa pulang kenang-kenangan. Acara lelang barang-barang spesial juga digelar, mengundang partisipasi aktif dari anggota dan menambah keseruan malam itu. Salah satu momen paling berkesan adalah kehadiran salah satu founder SOCI, yaitu Om Zulkifli Hanafiah, yang didapuk untuk menceritakan kisah awal mula terbentuknya SOCI. Kisah inspiratif ini memberikan kilas balik perjalanan SOCI dari sebuah ide menjadi salah satu komunitas otomotif terbesar dan paling eksis di Indonesia saat ini, sebuah narasi yang membangkitkan rasa bangga dan semangat kebersamaan.
Andre Bongso juga menambahkan bahwa semangat "Caring" yang menjadi salah satu motto SOCI diwujudkan dalam aksi nyata. "Sehari sebelum acara Jambore Nasional, para member kami yang ikut SOCI Discover South Coast of Java ini juga berkesempatan melakukan kegiatan bakti sosial di Mushola al Huda, Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo," ujarnya. Kegiatan berbagi seperti ini sudah menjadi tradisi dalam setiap agenda SOCI, untuk mempertebal rasa kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Donasi dan bantuan yang diberikan diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar mushola, menunjukkan bahwa komunitas otomotif tidak hanya berkutat pada hobi semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan kepedulian yang tinggi. Aksi ini memperkuat citra SOCI sebagai komunitas yang tidak hanya hobi, tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat.
Usai mengikuti Jambore Nasional dan menunaikan kegiatan bakti sosial di Kulonprogo, para peserta touring melanjutkan perjalanan mereka menyusuri sisa jalur selatan Jawa. Etape-etape selanjutnya dipimpin oleh salah satu member senior SOCI yang sangat dihormati, Argia Ginting. Dengan pengalaman panjangnya dalam urusan kepanitiaan maupun touring, Argia Ginting memimpin rombongan dengan penuh dedikasi dan kehati-hatian. Perjalanan menyusuri jalur lintas selatan Jawa ini bisa berlangsung sukses meskipun sempat menemui berbagai kendala yang menguji kesabaran dan keterampilan mengemudi.
"Tidak semua jalan di lintas selatan telah tersambung, terutama di provinsi Yogyakarta menuju Jawa Timur," tutur Argia Ginting, menggambarkan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi. "Beberapa kali kami harus putar balik karena menemui jembatan putus yang tidak mungkin dilalui. Belum lagi kondisi jalan di lintas selatan sangat sempit tidak seperti lintas utara," tambahnya. Kondisi jalan yang sempit, berkelok, dan seringkali tidak terawat, ditambah dengan minimnya penerangan di beberapa titik, menjadikan perjalanan ini sebuah ujian nyata bagi setiap pengemudi dan kendaraan Santa Fe mereka. Setiap belokan menyajikan kejutan, mulai dari jalan berlubang hingga tanjakan curam yang menguji performa kendaraan dan keterampilan pengemudi.
Pada etape ke-4, dari Kulonprogo menuju pantai Prigi, rombongan melewati salah satu segmen jalan yang paling menantang. Mereka harus melintasi hutan lebat dan jalan setapak dengan kondisi gelap gulita, di mana jurang menganga di sisi kiri dan kanan jalan. Momen ini menjadi salah satu yang paling menegangkan dan menguji adrenalin para peserta. Dalam kondisi minim penerangan dan medan yang ekstrem, konsentrasi penuh dan kerja sama tim menjadi kunci keselamatan.
"Sempat ada salah satu member kami, Om Ahmad Wahyudin dari Korwil Joglosemar yang mengalami ban slip," papar Argia Ginting, menceritakan insiden menegangkan yang nyaris membahayakan. "Namun, berkat kepiawaiannya, Om Udin (sapaan akrab untuk Ahmad Wahyudin) dalam mengendalikan mobilnya, serta kerjasama tim yang solid, dan ditunjang oleh pengalaman serta panduan dari Road Captain (RC) kondang SOCI, Om Widodo Sam Triatmaja, kami semua bisa melalui tantangan etape ke-4 dengan selamat," lanjut Argia Ginting dengan nada lega. Insiden ini menjadi bukti nyata pentingnya persiapan, keterampilan individual, dan terutama sinergi tim dalam menghadapi situasi darurat di medan yang sulit. Kecekatan Om Udin dalam mengatasi ban slip, ditambah arahan presisi dari Om Widodo sebagai Road Captain, memastikan seluruh rombongan tetap aman dan perjalanan dapat dilanjutkan.
Pada etape terakhir, rombongan SOCI Discover South Coast of Java ini juga melintas kawasan yang terkenal dengan cerita misterinya, yakni ‘desa penari’ di daerah Gumintir, sebelum akhirnya tepat pada tanggal 1 Juli 2025 pukul 18.00 WIB, rombongan touring ini tiba dengan selamat di Hotel Santika, Banyuwangi yang merupakan lokasi finish. Kedatangan mereka di Banyuwangi disambut dengan suka cita dan kelegaan, menandai keberhasilan menuntaskan sebuah perjalanan yang panjang, penuh tantangan, namun juga sarat pengalaman berharga.
Argia Ginting menekankan bahwa keselamatan dan ketertiban lalu lintas adalah prioritas utama dalam setiap kegiatan SOCI. "Sepanjang kegiatan SOCI Discover South Coast of Java ini, semua yang terlibat berkomitmen untuk berkendara dengan mematuhi tertib lalu lintas," tegasnya. Komitmen ini tidak hanya ditujukan untuk keselamatan internal, tetapi juga untuk menjaga citra positif komunitas di mata masyarakat. "Kami memastikan semua peserta agar tidak menggunakan strobo, sirene, dan lampu rotator yang akan mengganggu kenyamanan pengendara lainnya," pungkas Argia Ginting. Disiplin ini menjadi contoh bagi komunitas otomotif lainnya, menunjukkan bahwa hobi touring dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, menghormati hak pengguna jalan lain, dan berkontribusi pada budaya berlalu lintas yang baik.
Secara keseluruhan, touring ‘Discover South Coast of Java’ bukan hanya sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah perjalanan batin yang memperkaya pengalaman dan memperkuat persaudaraan. SOCI telah membuktikan bahwa mereka adalah komunitas yang dinamis, peduli, dan bertanggung jawab. Pengalaman menjelajahi keindahan tersembunyi Pantai Selatan Jawa, menghadapi tantangan bersama, serta menjalin silaturahmi antaranggota dan komunitas lain, akan menjadi kenangan tak ternilai yang memperkuat ikatan kekeluargaan dalam Santa Fe Owners Community Indonesia.
