Strategi Transfer Revolusioner Liverpool: Mengincar Isak dan Ekitike dalam Manuver Ganda di Bursa Musim Panas

Strategi Transfer Revolusioner Liverpool: Mengincar Isak dan Ekitike dalam Manuver Ganda di Bursa Musim Panas

Musim panas ini, bursa transfer Eropa menjadi panggung bagi drama dan intrik yang tak kalah seru dari pertandingan di lapangan hijau. Di tengah hiruk pikuk perburuan talenta, Liverpool muncul sebagai salah satu aktor utama, bukan hanya dengan ambisi untuk memperkuat skuad di bawah era manajer baru Arne Slot, tetapi juga dengan strategi transfer yang cerdik, bahkan terkesan licik. Kabar terbaru mengindikasikan bahwa The Reds tidak hanya serius mendekati penyerang bintang Newcastle United, Alexander Isak, melainkan juga secara mengejutkan mencoba untuk ‘menikung’ target lama Newcastle, Hugo Ekitike, dari Eintracht Frankfurt. Manuver ganda ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah Liverpool benar-benar menginginkan kedua pemain, ataukah ini adalah taktik cerdas untuk menekan Newcastle agar merespons tawaran mereka untuk Isak?

Ketertarikan Liverpool terhadap Alexander Isak bukanlah rahasia lagi. Sejak kedatangannya di St. James’ Park dari Real Sociedad pada Agustus 2022 dengan biaya sekitar £63 juta, Isak telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang paling menjanjikan di Liga Primer Inggris. Penyerang asal Swedia berusia 24 tahun ini memiliki kombinasi kecepatan, kemampuan dribel yang memukau, insting mencetak gol yang tajam, serta kemampuan link-up play yang sangat baik, menjadikannya profil penyerang modern yang sangat dicari. Musim lalu, Isak mencetak 21 gol di semua kompetisi, menjadikannya top skorer Newcastle dan menunjukkan adaptasi yang luar biasa di sepak bola Inggris. Kemampuannya untuk bermain sebagai penyerang tengah tunggal maupun sebagai penyerang sayap, dengan kecenderungan memotong ke dalam, sangat cocok dengan filosofi menyerang yang dinamis dan fleksibel yang kemungkinan besar akan diterapkan oleh Arne Slot di Anfield.

Liverpool telah mengidentifikasi posisi penyerang tengah sebagai area yang perlu diperkuat secara signifikan. Meskipun Darwin Nunez menunjukkan potensi besar dengan kecepatan dan kekuatan fisiknya, konsistensinya dalam penyelesaian akhir masih menjadi tanda tanya. Cody Gakpo, di sisi lain, lebih sering dimainkan sebagai false nine atau penyerang sayap, sementara Diogo Jota, meski tajam, rentan cedera. Kedatangan Isak akan memberikan dimensi baru, persaingan yang sehat, dan kedalaman skuad yang krusial bagi Liverpool yang akan bersaing di berbagai kompetisi musim depan, termasuk Liga Champions. Sumber internal di Anfield menyebutkan bahwa Liverpool siap memecahkan rekor transfer klub untuk Isak, dengan tawaran fantastis mencapai 130 juta paun, atau sekitar Rp 2,6 triliun. Angka ini mencerminkan betapa tingginya nilai Isak di mata manajemen Liverpool dan seberapa besar keinginan mereka untuk membawanya ke Merseyside.

Namun, Newcastle United, di bawah kepemilikan Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF), memiliki ambisi besar dan tidak dalam posisi untuk menjual aset terbaik mereka, terutama kepada rival langsung di Liga Primer. Penjualan Isak, meskipun dengan harga selangit, akan mengirimkan sinyal negatif tentang proyek jangka panjang mereka dan dapat memicu kekecewaan di kalangan penggemar. Selain itu, dengan regulasi Financial Fair Play (FFP) yang semakin ketat, Newcastle perlu berhati-hati dalam setiap transaksi. Kehilangan Isak juga berarti kehilangan penyerang utama yang penting bagi sistem Eddie Howe, yang telah berinvestasi besar pada pemain tersebut. Oleh karena itu, Newcastle sejauh ini menunjukkan keengganan kuat untuk melepas Isak, menolak segala bentuk pendekatan, bahkan yang paling menggiurkan sekalipun.

Di sinilah peran Hugo Ekitike menjadi sangat menarik dalam narasi transfer Liverpool. Ekitike, penyerang muda asal Prancis berusia 22 tahun, telah menjadi target prioritas Newcastle United selama beberapa waktu. Ketertarikan Newcastle pada Ekitike bukan hal baru; ini adalah kali ketiga mereka mencoba menggaetnya. Upaya pertama terjadi pada Januari 2022 ketika ia masih bermain untuk Reims, namun gagal terwujud. Newcastle kembali mencoba di musim panas 2022, namun Ekitike memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) dengan status pinjaman, yang kemudian dipermanenkan. Di PSG, Ekitike kesulitan mendapatkan waktu bermain reguler di tengah persaingan ketat dengan bintang-bintang seperti Kylian Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar. Musim lalu, ia dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt dan menunjukkan kilasan potensi, meskipun performanya belum sepenuhnya konsisten.

Newcastle dilaporkan telah mengajukan tawaran sebesar 64,9 juta paun (sekitar Rp 1,3 triliun) kepada Eintracht Frankfurt untuk Ekitike. Angka ini menunjukkan keseriusan Newcastle dalam mengamankan jasa sang pemain, yang mereka yakini memiliki potensi besar untuk menjadi penyerang masa depan klub. Ekitike dikenal dengan postur tubuhnya yang menjulang (1,89 m), kemampuan duel udara yang kuat, dan insting mencetak gol di dalam kotak penalti. Namun, Frankfurt belum puas dengan tawaran tersebut dan menolaknya, mungkin karena mereka ingin mendapatkan harga yang lebih tinggi untuk pemain yang baru saja mereka permanenkan dan masih memiliki nilai jual di pasar.

Penolakan Frankfurt inilah yang coba dimanfaatkan oleh Liverpool. Dikutip dari The Athletic, manajemen Liverpool dilaporkan telah menghubungi Eintracht Frankfurt untuk menjajaki kemungkinan menggaet Ekitike. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Liverpool sebelumnya hanya santer dikaitkan dengan Isak sebagai target utama mereka di posisi penyerang tengah. Spekulasi pun merebak: apakah Liverpool melihat Ekitike sebagai alternatif serius jika Isak benar-benar tidak bisa didapatkan, ataukah ini adalah sebuah taktik cerdas untuk memancing reaksi dari Newcastle?

Teori yang paling kuat diyakini adalah yang kedua. Dengan menunjukkan ketertarikan pada Ekitike, Liverpool secara tidak langsung memberikan tekanan kepada Newcastle. Newcastle, yang sangat ingin mendapatkan Ekitike untuk memperkuat lini serang mereka, mungkin akan merasa terancam jika target lama mereka direbut oleh rival. Ancaman ini bisa jadi merupakan upaya Liverpool untuk memaksa Newcastle agar segera memberikan respons definitif terkait tawaran mereka untuk Isak. Jika Newcastle tetap bergeming dan menolak tawaran 130 juta paun untuk Isak, maka Liverpool memiliki opsi untuk langsung mengalihkan fokus mereka sepenuhnya kepada Ekitike. Strategi ini menunjukkan kecerdasan tim negosiasi Liverpool yang kini dipimpin oleh Michael Edwards, kembali sebagai CEO of Football, dan direktur olahraga baru Richard Hughes. Mereka dikenal dengan pendekatan yang terukur dan taktis di bursa transfer.

Keputusan Liverpool untuk mengalihkan perhatian ke Bundesliga dalam bursa transfer ini juga patut dicermati. Musim panas ini, Liverpool sudah berhasil mendatangkan dua talenta menjanjikan dari Liga Jerman: Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen dan Florian Wirtz, juga dari Leverkusen. Kedua pemain ini adalah bukti keberhasilan scouting dan negosiasi Liverpool di pasar Bundesliga, yang seringkali menawarkan nilai lebih baik dan talenta muda berkualitas. Frimpong, bek sayap kanan dengan kecepatan luar biasa dan kemampuan menyerang yang agresif, akan menjadi tambahan berharga di pertahanan. Sementara Wirtz, gelandang serang kreatif dengan visi dan teknik mumpuni, diharapkan dapat mengisi kekosongan kreativitas di lini tengah dan depan. Jika Ekitike juga berhasil didatangkan, ini akan memperkuat hubungan Liverpool dengan Bundesliga sebagai sumber talenta utama mereka.

Bagi Ekitike sendiri, perpindahan ke Liverpool atau Newcastle akan menjadi babak baru dalam kariernya. Di Liverpool, ia akan memiliki kesempatan untuk bermain di level tertinggi dan bersaing untuk posisi di tim besar, meskipun persaingan akan tetap ketat. Di Newcastle, ia kemungkinan besar akan mendapatkan waktu bermain yang lebih reguler dan menjadi bagian integral dari proyek ambisius yang sedang dibangun oleh Eddie Howe. Keputusan Frankfurt untuk menahan Ekitike juga menunjukkan bahwa mereka melihat potensi besar pada sang pemain dan tidak ingin melepasnya dengan harga murah, apalagi setelah menginvestasikan dana untuk mempermanenkan statusnya dari PSG.

Pada akhirnya, jendela transfer musim panas ini akan menjadi ujian nyata bagi strategi transfer Liverpool di era pasca-Klopp. Apakah mereka akan berhasil mengamankan Alexander Isak dengan harga fantastis, ataukah mereka akan beralih sepenuhnya ke Hugo Ekitike sebagai alternatif yang lebih realistis dan mungkin lebih ekonomis? Ataukah, manuver ganda ini hanya akan berakhir dengan Newcastle mempertahankan Isak dan berhasil merekrut Ekitike, meninggalkan Liverpool mencari opsi lain? Yang jelas, saga transfer ini masih jauh dari kata usai, dan setiap perkembangan akan menjadi sorotan utama bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia, yang menantikan bagaimana puzzle transfer Liverpool akan tersusun.

Strategi Transfer Revolusioner Liverpool: Mengincar Isak dan Ekitike dalam Manuver Ganda di Bursa Musim Panas

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *