Telkom Mengukuhkan Era Baru: Strategi Transformasi Digital Dian Siswarini di Hadapan Komisi VI DPR RI

Telkom Mengukuhkan Era Baru: Strategi Transformasi Digital Dian Siswarini di Hadapan Komisi VI DPR RI

Jakarta—Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) baru-baru ini menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang krusial dengan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Dian Siswarini, beserta jajaran direksi. Pertemuan ini menjadi sorotan utama mengingat posisi strategis Telkom sebagai tulang punggung infrastruktur digital nasional dan harapan besar yang diemban oleh kepemimpinan baru di tengah lanskap industri telekomunikasi yang kian kompetitif dan dinamis. Dian Siswarini, dalam kesempatan tersebut, memaparkan secara komprehensif visi, misi, dan strategi transformatif Telkom yang dirancang untuk menghadapi tantangan era digital serta memperkuat posisinya di kancah global.

Dalam pemaparannya yang mendalam, Dian Siswarini menggarisbawahi komitmen manajemen baru Telkom untuk melakukan transformasi bisnis secara menyeluruh dan mereformasi budaya perusahaan. "Penajaman tata kelola untuk menutup loopholes di seluruh proses dengan memperkuat integritas sebagai salah satu fokus perubahan budaya perusahaan," tegas Dian, sebagaimana dikutip dari siaran langsung YouTube Komisi VI DPR RI pada Jumat, 4 Juli 2025. Pernyataan ini mengisyaratkan sebuah pendekatan yang tidak hanya berorientasi pada hasil finansial, tetapi juga pada pondasi etika dan efisiensi operasional yang kuat, kunci untuk membangun kepercayaan dan keberlanjutan jangka panjang.

Dian juga memaparkan secara detail program 100 hari direksi Telkom di bawah kepemimpinannya, yang merupakan langkah awal strategis untuk mewujudkan visi besar perusahaan. "Kami memiliki visi menjadikan Telkom sebagai penggerak ekosistem digital yang berdaya saing global," ujarnya. Visi ambisius ini tidak hanya sekadar slogan, melainkan sebuah peta jalan yang jelas untuk menempatkan Telkom sebagai pemain kunci dalam ekonomi digital, baik di tingkat nasional maupun internasional. Untuk mencapai visi tersebut, Telkom menetapkan tiga misi utama yang saling terkait dan saling menguatkan. Pertama, melanjutkan transformasi menjadi perusahaan digital telco, yang berarti Telkom tidak hanya akan menyediakan konektivitas semata, tetapi juga ekosistem layanan digital yang komprehensif. Kedua, membangun organisasi dengan tata kelola berstandar global yang lincah, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil, menekankan pentingnya efisiensi, responsivitas, dan sinergi lintas unit. Ketiga, meningkatkan budaya service excellence kepada seluruh stakeholder, sebuah komitmen untuk menempatkan kepuasan pelanggan dan mitra sebagai prioritas utama.

Prioritas strategis Telkom saat ini mencakup tujuh pilar utama yang dirancang untuk mengoptimalkan kinerja dan mendorong pertumbuhan di berbagai lini bisnis. Pilar pertama adalah penguatan bisnis Telkomsel, mencakup layanan fixed dan mobile. Ini menunjukkan fokus pada konvergensi layanan dan peningkatan kualitas jaringan untuk mempertahankan dominasi pasar di segmen seluler, sekaligus memperluas jangkauan layanan fixed broadband yang terintegrasi. Kedua, penguatan bisnis non-Telkomsel serta penyelarasan portofolio dan produk. Ini mencakup diversifikasi bisnis Telkom di luar konektivitas tradisional, seperti layanan enterprise, data center, cloud, dan platform digital yang kini menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru. Penyelarasan portofolio bertujuan untuk menciptakan sinergi antar lini bisnis dan menghindari duplikasi.

Pilar ketiga adalah peningkatan customer experience seluruh layanan. Di era digital, pengalaman pelanggan adalah pembeda utama. Telkom berkomitmen untuk menyederhanakan proses, personalisasi layanan, dan menyediakan dukungan yang responsif melalui berbagai kanal digital. Keempat, akselerasi manajemen Totex (Total Expenditure) untuk peningkatan efisiensi dan profitabilitas. Langkah ini esensial untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan di tengah investasi besar-besaran pada infrastruktur digital. Optimalisasi pengeluaran dan peningkatan produktivitas akan memastikan Telkom tetap kompetitif dan menghasilkan keuntungan yang optimal.

Pilar kelima adalah penyusunan tata kelola bisnis yang kuat dengan peningkatan kapabilitas digital. Tata kelola yang solid penting untuk mitigasi risiko, memastikan kepatuhan, dan mendorong inovasi. Peningkatan kapabilitas digital mencakup penguasaan teknologi baru seperti Artificial Intelligence, big data analytics, dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung operasional dan pengembangan produk. Keenam, reformasi budaya perusahaan yang berorientasi pada service excellence. Transformasi budaya adalah fondasi dari setiap perubahan besar, memastikan setiap individu dalam organisasi memiliki mentalitas yang berpusat pada pelanggan dan kinerja yang unggul. Terakhir, pilar ketujuh adalah penyusunan blueprint menuju strategic holding serta strategi komunikasi yang efektif. Konsep strategic holding mengisyaratkan restrukturisasi organisasi untuk menciptakan entitas bisnis yang lebih fokus dan lincah, sementara komunikasi yang efektif sangat penting untuk menyelaraskan seluruh stakeholder internal dan eksternal terhadap visi dan tujuan perusahaan.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Komisi VI DPR RI menaruh harapan besar agar Telkom dapat mempercepat langkah-langkah transformasi korporasi dan pengembangan portofolio bisnis perusahaan. Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Ermarin, secara eksplisit menyatakan kepercayaan penuhnya terhadap kepemimpinan Dian Siswarini dalam menahkodai Telkom. "Ibu Dirut Telkom Dian Siswarini dengan pengalamannya malang melintang di sektor swasta membawa vibes yang positif, tidak hanya kepada jajaran direksi dan karyawan. Seluruh masyarakat Indonesia punya harapan besar. Five Bold Moves, itu menurut saya strict dan step by step bisa berjalan baik," jelas Anggia. Pernyataan Anggia ini tidak hanya sekadar pujian, tetapi juga pengakuan atas rekam jejak Dian Siswarini yang dikenal memiliki visi strategis dan kemampuan eksekusi yang kuat dari sektor swasta, sebuah aset berharga untuk mendorong transformasi di lingkungan BUMN.

Lebih lanjut, Anggia menegaskan bahwa Komisi VI menyambut baik kehadiran Dian Siswarini yang membawa semangat transformasi menyeluruh untuk perusahaan. "Kami yakin jajaran pimpinan Telkom yang baru dapat membawa visi dan semangat baru untuk menjadikan Telkom sebagai perusahaan digital kelas dunia yang adaptif, kompetitif dan tetap berpihak kepada kepentingan nasional," pungkasnya. Penekanan pada "kepentingan nasional" menggarisbawahi peran Telkom sebagai agen pembangunan yang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan infrastruktur digital, pemerataan akses, dan inklusi digital bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam salah satu kesimpulannya, Komisi VI mengapresiasi Telkom Indonesia atas kinerja keuangan yang solid, kemampuan mempertahankan penguasaan pasar di sektor seluler dan fixed broadband, serta kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara. Kontribusi ini diwujudkan melalui pembayaran pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan dividen, di tengah tantangan dinamika makro ekonomi yang tidak mudah. Untuk diketahui, kontribusi Telkom tercatat mencapai angka fantastis Rp 241,5 triliun. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari peran vital Telkom dalam menopang perekonomian negara dan menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu entitas bisnis terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

Transformasi yang diusung oleh Dian Siswarini dan jajaran direksi Telkom bukan sekadar perubahan operasional, melainkan sebuah pergeseran paradigma yang fundamental. Di tengah revolusi industri 4.0 dan Society 5.0, di mana konektivitas dan data menjadi komoditas paling berharga, langkah-langkah strategis Telkom ini sangat relevan. Penguatan ekosistem digital, peningkatan pengalaman pelanggan, dan efisiensi operasional akan menjadi kunci bagi Telkom untuk tidak hanya bertahan tetapi juga memimpin di pasar yang semakin jenuh dan kompetitif. Selain itu, komitmen terhadap tata kelola yang kuat dan budaya service excellence akan memastikan bahwa pertumbuhan bisnis dibarengi dengan integritas dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Dengan dukungan penuh dari Komisi VI DPR RI dan harapan besar dari seluruh stakeholder, Telkom di bawah kepemimpinan Dian Siswarini berada di ambang era baru yang penuh potensi, siap untuk mengukuhkan posisinya sebagai penggerak utama ekonomi digital Indonesia dan pemain global yang disegani. Tantangan di depan memang besar, namun visi dan strategi yang jelas memberikan optimisme bagi masa depan Telkom dan kontribusinya bagi bangsa.

Telkom Mengukuhkan Era Baru: Strategi Transformasi Digital Dian Siswarini di Hadapan Komisi VI DPR RI

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *