Ten Hag Mau Rekrut Antony untuk Ketiga Kalinya?

Ten Hag Mau Rekrut Antony untuk Ketiga Kalinya?

Kisah Erik ten Hag dan Antony dimulai di Ajax pada tahun 2020. Ten Hag, yang dikenal sebagai pelatih yang cerdas taktik dan punya visi jangka panjang, melihat potensi besar dalam diri Antony, seorang penyerang sayap dengan kecepatan, kelincahan, dan kemampuan dribbling yang memukau. Di bawah asuhan Ten Hag, Antony berkembang pesat, menjadi salah satu pilar penting dalam skuad Ajax yang berhasil menjuarai Eredivisie dua musim berturut-turut. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada gol dan assist, tetapi juga pada etos kerja, tekanan tinggi, dan kemampuan menciptakan ruang bagi rekan setim. Ia menjadi pemain kunci dalam skema serangan Ajax yang dinamis, menunjukkan performa konsisten yang menarik perhatian klub-klub top Eropa.

Ketika Erik ten Hag memutuskan untuk mengambil tantangan besar di Liga Primer Inggris bersama Manchester United pada musim panas 2022, tidak mengejutkan bahwa Antony menjadi salah satu target utama dalam daftar belanjanya. Keinginan Ten Hag untuk membawa pemain yang sudah ia kenal betul dan pahami filosofi permainannya sangatlah kuat. Manchester United akhirnya menebus Antony dari Ajax dengan biaya fantastis mencapai 85 juta paun. Angka ini menempatkan Antony sebagai salah satu transfer termahal dalam sejarah klub dan Premier League, sekaligus membebani pundaknya dengan ekspektasi yang sangat tinggi. Ten Hag secara terbuka menyatakan keyakinannya bahwa Antony akan mampu beradaptasi dengan tuntutan Liga Primer dan menjadi aset berharga bagi timnya di Old Trafford.

Namun, periode kedua Antony di bawah asuhan Ten Hag di Manchester United tidak berjalan semulus yang diharapkan. Meskipun ada beberapa momen cemerlang, seperti gol-gol penting di awal kedatangannya dan kontribusi dalam beberapa pertandingan besar, performa Antony secara keseluruhan cenderung inkonsisten. Angka 85 juta paun yang disematkan padanya menjadi beban berat, seringkali menjadi sorotan utama setiap kali ia gagal memberikan dampak signifikan. Kritik mulai bermunculan terkait minimnya kontribusi gol dan assist, pola permainan yang dianggap terlalu mudah ditebak, dan terkadang, kecenderungan untuk memegang bola terlalu lama. Ia kesulitan untuk secara konsisten menunjukkan kualitas yang sama seperti saat di Ajax, yang mungkin disebabkan oleh tekanan besar, adaptasi terhadap intensitas Liga Primer, atau masalah personal yang ia alami di luar lapangan.

Setelah Ten Hag dipecat dari Manchester United, posisi Antony semakin terpinggirkan. Pelatih interim atau pelatih baru yang datang, seperti Ruben Amorim yang disebutkan dalam rumor awal, tidak memasukkan Antony ke dalam rencana mereka. Situasi ini memaksa Antony untuk mencari peluang baru, dan ia akhirnya dipinjamkan ke Real Betis di La Liga Spanyol. Masa peminjaman ini diharapkan dapat memberinya waktu bermain yang reguler dan kesempatan untuk menemukan kembali performa terbaiknya jauh dari sorotan dan tekanan di Old Trafford. Namun, sayangnya, masa peminjaman di Real Betis juga tidak menghasilkan kebangkitan yang signifikan bagi kariernya. Ia masih kesulitan untuk menemukan konsistensi dan kembali ke level performa yang membuatnya menjadi incaran Ten Hag di masa lalu.

Kini, setelah masa peminjamannya di Real Betis berakhir, Antony harus kembali ke Manchester United. Masa depannya di Old Trafford kembali menjadi tanda tanya besar. Dengan kemungkinan adanya perombakan besar di skuad Manchester United dan perubahan filosofi di bawah manajemen baru, peluang Antony untuk kembali masuk ke dalam rencana tim utama tampaknya semakin menipis. Inilah yang kemudian memicu kembali spekulasi mengenai reuni dengan Erik ten Hag.

Rumor terbaru yang beredar adalah kemungkinan Antony bergabung dengan Erik ten Hag di Bayer Leverkusen. Spekulasi ini muncul di tengah ketidakpastian mengenai klub mana yang akan menjadi pelabuhan baru bagi Ten Hag setelah kepergiannya dari Manchester United. Penting untuk mengklarifikasi bahwa Erik ten Hag belum secara resmi menjadi pelatih Bayer Leverkusen. Klub Bundesliga tersebut saat ini masih dilatih oleh Xabi Alonso, yang baru saja memimpin mereka meraih gelar Bundesliga yang bersejarah tanpa terkalahkan dan mencapai final Liga Europa. Kinerja luar biasa Alonso membuat posisinya sangat aman dan dicari oleh klub-klub top Eropa lainnya. Oleh karena itu, rumor mengenai Ten Hag ke Leverkusen harus dilihat dalam konteks spekulasi mengenai masa depan Ten Hag jika Alonso memutuskan untuk pergi, atau jika ada skenario yang tidak terduga terjadi.

Namun, terlepas dari ketidakpastian posisi Ten Hag, tautan antara dirinya dan Antony tetaplah kuat. Media dan penggemar sepak bola secara alami akan mengaitkan kedua figur ini ke mana pun Ten Hag pergi, mengingat sejarah transfer mereka yang unik. Apalagi, rumor ini semakin menguat dengan kabar bahwa Leverkusen tengah mencari pemain depan baru, terutama setelah adanya spekulasi mengenai kepergian bintang muda Florian Wirtz yang dikaitkan dengan Liverpool dan klub-klub raksasa lainnya. Kebutuhan akan kedalaman di lini serang, ditambah dengan "ikatan" antara Ten Hag dan Antony, membuat spekulasi ini terlihat logis di permukaan.

Meskipun demikian, Erik ten Hag sendiri telah memberikan bantahan terhadap spekulasi tersebut, setidaknya untuk saat ini. Dalam sebuah wawancara yang dilansir oleh Mirror, Ten Hag menyatakan, "Dia punya kualitas yang hebat. Saya sudah merekrutnya dua kali. Dia sudah seperti anak saya, masih anak saya. Saat ini kami tidak tertarik kepadanya, tapi kita lihat saja nanti." Pernyataan ini sangat menarik dan penuh nuansa. Pengakuan Ten Hag atas kualitas Antony dan hubungan pribadi yang erat ("anak saya") menunjukkan kedalaman ikatan antara mereka. Namun, frasa "Saat ini kami tidak tertarik kepadanya" adalah penolakan yang jelas untuk kondisi saat ini. Kata kunci "saat ini" mengisyaratkan bahwa pintu tidak sepenuhnya tertutup untuk masa depan. Ini bisa berarti bahwa prioritas Ten Hag saat ini adalah mencari klub baru dan membangun fondasi timnya terlebih dahulu, sebelum mempertimbangkan perekrutan pemain tertentu. Atau, bisa jadi ia ingin melihat bagaimana perkembangan Antony di klub lain atau di Man United sebelum membuat keputusan.

Jika Ten Hag memang nantinya melatih klub baru, dan klub tersebut membutuhkan penyerang sayap, apakah Antony akan menjadi pilihan realistis? Pertimbangan finansial akan menjadi faktor krusial. Manchester United tentunya tidak ingin merugi terlalu banyak dari investasi 85 juta paun yang mereka keluarkan. Mereka mungkin akan mencari klub yang bersedia membayar sebagian besar dari biaya tersebut, atau setidaknya, meminjamkannya dengan opsi pembelian yang menguntungkan. Namun, dengan performa Antony yang menurun dalam beberapa musim terakhir, nilai pasarnya kemungkinan besar telah anjlok secara signifikan. Klub mana pun yang tertarik, termasuk jika itu adalah tim asuhan Ten Hag, kemungkinan besar akan mencari kesepakatan yang jauh lebih rendah atau bahkan opsi pinjaman dengan biaya yang minim.

Dari sudut pandang strategis, apakah Antony akan menjadi solusi yang tepat bagi tim mana pun yang dilatih Ten Hag di masa depan? Ten Hag jelas memiliki keyakinan mendalam pada kemampuan Antony untuk beradaptasi dan berkembang dalam sistemnya. Ia mungkin melihat bahwa di lingkungan yang tepat, dengan kepercayaan penuh dari pelatih yang mengenalnya, Antony bisa kembali ke puncak performanya. Ten Hag adalah pelatih yang dikenal memiliki kesabaran dan kemampuan untuk mengembangkan pemain. Namun, tekanan untuk mendapatkan hasil instan di level tertinggi sepak bola profesional bisa menjadi hambatan. Klub mana pun yang akan dilatih Ten Hag, terutama jika itu adalah tim ambisius seperti Leverkusen (jika Alonso pergi) atau klub lain yang bersaing di papan atas, akan membutuhkan pemain yang bisa memberikan dampak langsung dan konsisten.

Pada akhirnya, kisah Erik ten Hag dan Antony adalah tentang sebuah ikatan profesional yang kuat, diwarnai oleh kesuksesan di awal dan tantangan berat di kemudian hari. Pernyataan Ten Hag yang menyebut Antony sebagai "anak saya" mencerminkan lebih dari sekadar hubungan pelatih-pemain; ini adalah ikatan batin yang mendalam. Meskipun saat ini pintu untuk reuni ketiga kalinya tampaknya tertutup, dunia sepak bola selalu penuh kejutan. Masa depan Erik ten Hag sebagai pelatih dan masa depan Antony sebagai pemain masih belum jelas. Namun, satu hal yang pasti, spekulasi mengenai reuni mereka akan terus menjadi topik menarik, karena dalam sepak bola, terkadang ikatan lama adalah yang paling sulit diputus, dan kemungkinan reuni selalu mengintai di balik setiap jendela transfer.

Ten Hag Mau Rekrut Antony untuk Ketiga Kalinya?

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *