
Liverpool tengah memasuki era baru di bawah kepemimpinan manajer asal Belanda, Arne Slot, dan sorotan utama kini tertuju pada salah satu rekrutan termahal mereka, Florian Wirtz. Sang gelandang muda asal Jerman ini datang dengan banderol fantastis 116 juta paun dari Bayer Leverkusen, menjadikannya pemain termahal dalam sejarah The Reds. Namun, di balik euforia kedatangannya, sebuah teka-teki besar membayangi: di mana posisi terbaik Wirtz dalam skema permainan Slot? Manajer baru itu dituntut untuk bisa mengeluarkan potensi terbaik sang bintang, sebuah tugas yang tidak ringan mengingat ekspektasi dan investasi besar yang telah digelontorkan.
Kabar mengenai absennya Florian Wirtz saat Liverpool mengalahkan Preston North-End 3-1 di Deepdale pada laga uji coba pramusim, Minggu (13/7/2025), sempat menimbulkan kekecewaan di kalangan penggemar. Banyak yang menantikan debutnya bersama Si Merah pada laga tersebut, ingin melihat sekilas magis yang diharapkan bisa dibawa oleh pemain berusia 22 tahun itu ke Anfield. Namun, tim pelatih The Reds memutuskan untuk mengistirahatkan Wirtz karena masalah kebugaran. Meskipun hanya pramusim, ketidakhadiran Wirtz di lapangan memicu spekulasi dan perdebatan tentang bagaimana Slot akan mengintegrasikan permata baru ini ke dalam skuadnya.
Harga 116 juta paun bukan sekadar angka; itu adalah pernyataan. Ini adalah investasi besar yang mencerminkan keyakinan Liverpool pada bakat luar biasa Wirtz, sekaligus menempatkan tekanan yang tak terukur di pundaknya. Ia melampaui rekor transfer Virgil van Dijk dan Alisson Becker, dua pilar yang telah membawa kesuksesan besar bagi klub. Dengan label "pemain termahal", setiap sentuhan, setiap operan, setiap keputusan di lapangan akan dianalisis dengan cermat, bukan hanya oleh staf pelatih dan penggemar, tetapi juga oleh media dan para pakar sepak bola di seluruh dunia. Beban ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi Wirtz, yang di Leverkusen terbiasa menjadi bintang, tetapi kini harus membuktikan diri di panggung Liga Primer yang jauh lebih kompetitif.
Salah satu alasan mengapa Slot menghadapi tugas yang begitu berat adalah fleksibilitas posisi Wirtz yang luar biasa. Sepanjang kariernya di Bayer Leverkusen, terutama di bawah asuhan Xabi Alonso, Wirtz telah menunjukkan kemampuannya bermain di berbagai peran. Ia bisa beroperasi sebagai gelandang serang murni (nomor 10), sayap kiri, bahkan sesekali sebagai false nine, atau turun lebih dalam sebagai gelandang tengah (nomor 8). Fleksibilitas ini, meskipun merupakan aset, juga menjadi dilema bagi Slot. Menemukan posisi yang tidak hanya memaksimalkan kemampuan individu Wirtz tetapi juga paling cocok dengan sistem taktis Liverpool dan rekan-rekan setimnya akan menjadi kunci.
Sebagai gelandang serang, Wirtz dikenal dengan visi permainannya yang luar biasa, kemampuan mengoper bola yang akurat, dribel yang lincah, dan naluri mencetak gol yang tajam. Di Leverkusen, ia sering menjadi otak di balik serangan, bergerak bebas di antara lini, menciptakan peluang bagi rekan-rekannya, dan sesekali menyelesaikan peluang itu sendiri. Namun, di Liverpool, Slot dikenal dengan sistem 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang menekankan pada intensitas tinggi, gegenpressing, dan fluiditas posisi. Apakah Slot akan mempertahankan peran nomor 10 klasik untuk Wirtz, atau justru mendorongnya untuk beradaptasi dengan peran yang lebih dinamis? Jika ia ditempatkan sebagai nomor 10, ia harus menunjukkan konsistensi dalam kontribusi defensif, sesuatu yang mungkin belum sepenuhnya menjadi keahlian utamanya.
Pilihan lain adalah menempatkannya di sayap kiri. Wirtz memiliki kemampuan untuk memotong ke dalam dengan kaki kanannya, menciptakan ruang tembak atau operan berbahaya. Ia juga bisa memberikan umpan silang yang akurat. Di posisi ini, ia akan bersaing dengan pemain seperti Luis Diaz dan Cody Gakpo, yang juga memiliki kualitas mumpuni. Pertanyaannya adalah, apakah Slot akan mengorbankan kecepatan dan directness khas seorang winger murni demi kreativitas dan kemampuan playmaking Wirtz dari sisi lapangan? Peran ini juga menuntut kemampuan berlari di belakang pertahanan lawan dan kontribusi defensif yang signifikan, yang mana Wirtz harus beradaptasi.
Kemudian, ada opsi false nine. Peran ini pernah sukses diemban oleh Roberto Firmino di era Klopp, di mana striker bergerak mundur untuk menciptakan ruang bagi pemain sayap yang berlari masuk ke kotak penalti. Wirtz memiliki kecerdasan taktis dan kemampuan operan untuk menjalankan peran ini, tetapi ia bukanlah seorang striker murni. Apakah Slot akan mengambil risiko dengan menempatkan Wirtz di posisi yang sangat krusial ini, terutama di Liga Primer yang menuntut fisik dan kekuatan? Ini akan menjadi eksperimen berani yang mungkin hanya akan dicoba dalam situasi tertentu.
Terakhir, dan mungkin yang paling menantang, adalah peran sebagai gelandang tengah (nomor 8). Ini akan menuntut Wirtz untuk lebih terlibat dalam fase build-up permainan dari dalam, serta memiliki tanggung jawab defensif yang lebih besar, termasuk memenangkan bola dan melakukan tackling. Meskipun ia memiliki kemampuan teknis untuk menguasai bola di area tengah, adaptasi fisik dan taktis untuk peran ini di Liga Primer akan menjadi ujian sesungguhnya. Ia akan bersaing dengan nama-nama seperti Alexis Mac Allister, Dominik Szoboszlai, dan Curtis Jones, yang semuanya sudah teruji di posisi tersebut.
Arne Slot sendiri datang ke Anfield dengan reputasi sebagai manajer yang inovatif dan adaptif. Di Feyenoord, ia membangun tim yang agresif, menyerang, dan mampu menguasai bola dengan baik. Filosofinya tentang "total football" modern, yang menekankan pada tekanan tinggi, pergerakan tanpa bola yang cerdas, dan fluiditas posisi, sangat menarik untuk disaksikan. Wirtz, dengan kecerdasan dan adaptasinya, seharusnya bisa cocok dengan sistem ini. Namun, mengaplikasikan filosofi tersebut di Liga Primer, dengan intensitas dan kualitas lawan yang jauh lebih tinggi, adalah tantangan yang sama sekali berbeda. Keberhasilan Slot dalam mengeluarkan potensi terbaik Wirtz akan menjadi indikator awal kemampuannya untuk mengarahkan Liverpool kembali ke puncak.
Mantan manajer Liverpool, Juergen Klopp, yang selama bertahun-tahun membangun kembali The Reds menjadi kekuatan dominan, juga ikut bersuara mengenai situasi Wirtz. Meskipun ia tidak lagi bertanggung jawab atas tim, pandangannya tetap relevan dan dihormati. "Ya, meskipun tentu saja saya tidak tahu persis posisi mana yang ada dalam pikiran Arne untuk Florian. Dia pemain yang luar biasa yang bisa memberikan sesuatu yang hebat," ujar Klopp dikutip dari Mirror. "Apakah dia akan membuat juara Inggris lebih baik masih harus dilihat lagi." Pernyataan Klopp ini menyoroti bahwa meskipun bakat Wirtz tak terbantahkan, keberhasilannya di Liverpool tidak hanya bergantung pada kualitas individunya, tetapi juga pada bagaimana ia diintegrasikan ke dalam tim dan sejauh mana ia bisa beradaptasi dengan tuntutan Liga Primer. Klopp secara implisit juga mengingatkan bahwa status "juara Inggris" bukanlah sesuatu yang mudah diraih, dan satu pemain, sebrilian apapun, tidak bisa menjaminnya.
Kini, bola ada di tangan Arne Slot. Keputusan taktisnya mengenai Florian Wirtz akan menjadi salah satu sorotan utama di musim baru. Apakah ia akan membiarkan Wirtz bermain bebas sebagai playmaker utama, ataukah ia akan memaksanya untuk beradaptasi dengan peran yang lebih spesifik demi keseimbangan tim? Bagaimana ia akan mengelola tekanan dari harga transfer dan ekspektasi yang tinggi? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan mulai terkuak di pekan-pekan pramusim dan awal Liga Primer. Bagi para penggemar Liverpool, kedatangan Wirtz membawa janji akan era baru yang penuh gairah dan kreativitas. Namun, bagi Slot dan Wirtz sendiri, ini adalah permulaan dari sebuah perjalanan berat yang penuh tantangan, di mana penentuan posisi yang tepat akan menjadi kunci untuk membuka potensi tak terbatas sang bintang muda dan membawa Liverpool menuju kejayaan. Beban sejarah transfer termahal kini berada di pundak Wirtz, dan di tangan Slot, untuk diubah menjadi legenda.
