
Sebuah insiden menghebohkan terjadi di jalanan Kota Bandung pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, ketika sebuah mobil listrik Wuling Air EV tiba-tiba dilalap api. Peristiwa nahas ini tidak hanya menyita perhatian publik secara langsung, tetapi juga dengan cepat menjadi viral di berbagai platform media sosial, memicu diskusi luas mengenai keamanan kendaraan listrik, khususnya di tengah semakin gencarnya kampanye adopsi mobil ramah lingkungan di Indonesia.
Detik-detik mencekam terbakarnya Wuling Air EV tersebut terekam jelas dalam sebuah video yang kemudian diunggah oleh akun TikTok @Viranurzahra17. Video tersebut, yang memperlihatkan kepulan asap tebal disusul jilatan api yang melalap bagian depan kendaraan, sontak menyebar luas dan hingga berita ini diturunkan, telah ditonton lebih dari 5 juta kali. Angka fantastis ini tidak hanya menunjukkan kecepatan penyebaran informasi di era digital, tetapi juga merefleksikan tingginya kekhawatiran dan rasa ingin tahu masyarakat terhadap insiden semacam ini. Beragam reaksi dari warganet pun membanjiri kolom komentar, mulai dari simpati terhadap pemilik, pertanyaan mengenai penyebab kebakaran, hingga kekhawatiran akan masa depan penggunaan mobil listrik di tanah air.
Video viral tersebut menggambarkan momen krusial saat bagian kap depan Wuling Air EV mulai mengeluarkan asap pekat. Hanya dalam hitungan detik, asap tersebut dengan cepat berubah menjadi kobaran api yang ganas, melahap habis bagian depan mobil. Kejadian ini diperparah oleh kondisi cuaca Kota Bandung yang saat itu tengah diguyur hujan deras. Bukannya meredakan api, guyuran hujan justru diduga turut menyebarkan percikan api dan membuat upaya pemadaman menjadi lebih menantang. Meskipun demikian, kesigapan petugas pemadam kebakaran patut diacungi jempol. Mereka tiba di lokasi dengan cepat dan berhasil mengendalikan api dalam waktu singkat, mencegah kerusakan yang lebih parah dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Lokasi kejadian yang belum dirinci secara spesifik oleh pihak berwenang, diduga kuat berada di salah satu ruas jalan utama yang ramai di Bandung, mengingat cepatnya respons dan perhatian publik.
Baca Juga:
- Isuzu Siapkan Traga Edisi Spesial 50 Tahun di GIIAS 2025: Perayaan Setengah Abad dan Strategi Pemasaran Unik
- Honda Stylo 160: Skutik Retro Premium dengan Performa Gahar, Pilihan Tepat untuk Gaya Urban Modern.
- Terobosan Gemilang: Laksana Ungaran Perkuat Dominasi Global dengan Ekspor Bodi Bus SR3 Neo ke Sri Lanka
- Suzuki Terjun ke Era Mobil Terbang: Investasi Jumbo dan Produksi Massal SKYDRIVE SD-05 Menuju Mobilitas Udara Masa Depan
- Traffic Light Pintar buat Urai Macet Jakarta, Anggaran Rp 120 Miliar
Menanggapi kejadian yang mengejutkan ini, pihak Wuling Motors melalui pernyataan resminya menyampaikan keprihatinan mendalam. Maulana Hakim, selaku Aftersales Director Wuling Motors, kepada detikOto pada Minggu (6/7/25), menegaskan komitmen perusahaan untuk melakukan investigasi menyeluruh. "Kami baru saja menerima informasi ini dan kami turut prihatin atas kejadian yang dialami konsumen. Menurut informasi di lapangan, awal mula insiden ini berawal dari sisi bagian kap depan yang berasap," ujar Maulana. Pernyataan awal ini mengindikasikan bahwa masalah kemungkinan berasal dari area di luar kompartemen baterai utama, yang umumnya terletak di bagian bawah atau tengah kendaraan pada mobil listrik. Asap dari kap depan bisa mengarah pada potensi masalah pada sistem kelistrikan tegangan rendah, komponen pendukung (seperti inverter, motor listrik, atau sistem pendingin), atau bahkan korsleting pada sirkuit lain di area tersebut.
Maulana Hakim juga secara khusus menyampaikan apresiasi kepada tim pemadam kebakaran setempat. "Kami juga berterima kasih kepada pihak pemadam kebakaran setempat yang dengan sigap melakukan pemadaman dengan singkat," sambungnya. Respons cepat petugas pemadam kebakaran memang krusial dalam kasus kebakaran kendaraan listrik, mengingat potensi thermal runaway pada baterai lithium-ion yang dapat menyebabkan api sulit dipadamkan dan berpotensi menyala kembali. Kecepatan pemadaman ini setidaknya memberikan sedikit kelegaan bahwa api tidak meluas dan mengancam lingkungan sekitar.
Hingga saat ini, penyebab pasti terbakarnya Wuling Air EV tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Pihak Wuling Motors belum merinci secara detail faktor utama yang memicu insiden. Mereka menegaskan bahwa koordinasi intensif sedang dilakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemilik kendaraan, kepolisian, dan kemungkinan ahli independen, untuk melakukan pemeriksaan mendalam. "Saat ini kami sedang melakukan kontak kepada konsumen dan juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dari kejadian ini. Karena bagi kami, faktor keselamatan konsumen merupakan prioritas utama," tutup Maulana. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Wuling dalam menangani kasus ini, mengingat dampak potensialnya terhadap citra merek dan kepercayaan konsumen terhadap mobil listrik secara keseluruhan.
Memahami Potensi Penyebab Kebakaran Mobil Listrik dan Perbandingannya dengan Mobil Konvensional
Meskipun kasus kebakaran mobil listrik masih tergolong jarang jika dibandingkan dengan mobil konvensional bermesin pembakaran internal (ICE), insiden semacam ini selalu menarik perhatian lebih karena teknologi yang relatif baru dan kekhawatiran publik terhadap keamanan baterai. Beberapa studi global menunjukkan bahwa tingkat kebakaran mobil listrik sebenarnya lebih rendah dibandingkan mobil bensin, namun ketika terjadi, kebakaran mobil listrik seringkali lebih intens, lebih sulit dipadamkan, dan berpotensi menyala kembali karena fenomena thermal runaway pada baterai lithium-ion.
Thermal runaway adalah kondisi di mana satu sel baterai mengalami panas berlebih yang kemudian memicu reaksi berantai pada sel-sel di sekitarnya, melepaskan energi panas dan gas yang mudah terbakar. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kerusakan Fisik Baterai: Benturan keras akibat kecelakaan yang merusak sel baterai atau sistem pendingin baterai.
- Cacat Manufaktur: Adanya cacat pada komponen baterai atau sistem manajemen baterai (BMS) yang dapat menyebabkan korsleting internal atau ketidakseimbangan sel.
- Masalah Pengisian Daya: Penggunaan charger yang tidak sesuai standar, korsleting pada sistem pengisian daya, atau pengisian daya yang berlebihan (overcharging) dapat memicu panas.
- Korsleting Listrik: Masalah pada sistem kelistrikan tegangan tinggi atau rendah di luar baterai, seperti kabel yang terkelupas atau komponen elektronik yang rusak.
- Perangkat Lunak BMS yang Malfungsi: BMS (Battery Management System) adalah "otak" baterai yang mengatur suhu, voltase, dan arus. Malfungsi pada BMS bisa gagal mencegah kondisi berbahaya.
Mengingat informasi awal dari Wuling menyebutkan asap berasal dari kap depan, ini bisa mengindikasikan masalah pada komponen selain baterai utama. Pada kebanyakan EV, motor listrik, inverter, onboard charger, dan komponen kelistrikan lainnya terletak di area kap depan. Korsleting atau malfungsi pada salah satu komponen ini bisa menjadi pemicu awal. Namun, tidak menutup kemungkinan api kemudian menyambar ke sistem baterai jika percikan api atau panas mencapai kompartemen baterai, atau jika ada jalur kelistrikan yang menghubungkan kedua area tersebut.
Implikasi Terhadap Pasar Mobil Listrik Indonesia dan Wuling Air EV
Wuling Air EV dikenal sebagai salah satu pionir mobil listrik terjangkau di Indonesia. Kehadirannya telah berkontribusi besar dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di kalangan masyarakat yang lebih luas. Insiden kebakaran ini tentu menjadi perhatian serius, baik bagi Wuling Motors maupun bagi pemerintah yang gencar mempromosikan transisi energi.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk kendaraan listrik, termasuk insentif pajak dan subsidi untuk memangkas harga jual. Kepercayaan konsumen adalah kunci utama keberhasilan program ini. Insiden seperti ini, meskipun bersifat insidental, dapat menimbulkan keraguan di benak calon pembeli mengenai aspek keamanan mobil listrik. Oleh karena itu, investigasi yang transparan dan tuntas, diikuti dengan langkah-langkah korektif yang jelas dari Wuling, sangat krusial untuk memulihkan dan mempertahankan kepercayaan publik.
Wuling Motors memiliki tugas berat untuk tidak hanya menemukan penyebab kebakaran, tetapi juga meyakinkan konsumen bahwa produk mereka aman. Ini mungkin melibatkan peningkatan prosedur pemeriksaan kualitas, penerbitan service bulletin jika ada komponen yang teridentifikasi bermasalah, atau bahkan penarikan kembali (recall) jika ditemukan cacat produksi berskala luas. Komunikasi yang efektif kepada pemilik Wuling Air EV yang sudah ada juga sangat penting untuk meredakan kekhawatiran mereka.
Langkah Selanjutnya dan Harapan ke Depan
Penyelidikan mendalam akan mencakup pemeriksaan forensik terhadap sisa-sisa kendaraan yang terbakar, analisis data dari sistem komputer mobil (jika masih dapat diakses), serta wawancara dengan pemilik dan saksi mata. Hasil investigasi ini tidak hanya penting bagi Wuling untuk perbaikan produk, tetapi juga bagi regulator untuk mengevaluasi standar keamanan kendaraan listrik di Indonesia.
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Bagi produsen, ini menekankan pentingnya kualitas manufaktur yang ketat dan sistem manajemen baterai yang canggih. Bagi konsumen, ini menyoroti perlunya pemahaman tentang cara penggunaan dan pengisian daya yang aman. Dan bagi pemerintah, ini menegaskan urgensi regulasi yang komprehensif, infrastruktur pengisian daya yang aman, serta pelatihan yang memadai bagi petugas pemadam kebakaran dan penanganan darurat lainnya.
Meski insiden ini disayangkan, diharapkan tidak akan menghambat laju adopsi kendaraan listrik di Indonesia secara permanen. Sebaliknya, ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat ekosistem EV, meningkatkan standar keamanan, dan membangun kepercayaan yang lebih kokoh di masa depan. Fokus utama saat ini adalah menanti hasil investigasi Wuling Motors yang transparan dan komprehensif, demi memastikan keselamatan konsumen tetap menjadi prioritas utama dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air.
